HAMPIR TENGAH MALAM




Desember, yah Desember..

Gumamku dalam hati. Menandakan bahwa kita akan bertemu dengan bulan diakhir tahun itu sedikit menyebalkan untuk seorang “aku” yang merasa belum melakukan banyak hal di Bulan-bulan sebelumnya. Ditambah lagi hujan yang kadang turun tak menentu. Dasar menusia yang suka mengeluh! Begitulah salah satu tabiat manusia yang telah dijelaskan dalam QS. Al Ma’arij ayat 19.

Aku mencoba mengkalkulasikan tentang ini. Jika dihitung secara logika, menghadapi 2018 itu relatif lama, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bertemu 12 Bulan dalam 1 tahun, bertemu dengan 29/30/31 hari dalam 1 Bulan dan seterusnya. Yah, itu cuma angka yang hakekatnya sama seperti umur manusia.  

HAMPIR TENGAH MALAM (PROLOG)

Eits berhenti dulu.. haha. Basicly, itu hanya sebuah narasi yang coba saya susun menjadi novel. “Notbad” kata temenku. Pada dasarnya seseorang mempunyai pandangan sendiri tentang novel and finally, saya lebih menyukai novel atau buku yang basic on true story Atau tokoh “aku” menjadi tokoh utama, Laskar pelangi atau Reason to Stay Alive contohnya.

Aku akan melanjutkan cerita tersebut tetapi tidak dengan gaya novel atau apalah itu. karena saya tau akan menjadi cerita yang panjang nantinya dan sedikit merepotkan haha. Oke, Check This Out!

HAMPIR TENGAH MALAM

Kalian tahu apa yang dikhawatirkan oleh segelintir manusia? Yaps, benar sekali, masa depan. Itulah topik obrolan dengan sahabat masa KKN saya waktu itu, Jumat, 30 November 2018 pukul 22.00 WIB.

Takut akan masa depan. Wajar saja kita sebagai manusia takut dengan masa depan tanpa terkecuali saya. Karena pada saat itu kita membahas sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, dari Pekerjaan sampai dengan Pernikahan (waktu itu saya teringat berperan sebagai ayah yang mencoba menolak lamaran seorang pria kaya demi anak wanita tercinta satu-satunya hahaha)

Dalam dan Menyenangkan. Ditemani kopi tubruk yang manis (karena saya tambah 3 pcs gula) ya jujur saja, saya bukan penikmat kopi pahit yang kebanyakan orang dapat menikmatinya yang bahkan dalam 3 jam masih belum habis setengah gelas. Luar biasa.

Pada saat itu kita saling terbuka, satu dengan lainnya. bercerita masa depan. Tidak terlalu sepaneng tapi tetap berbobot. Sesuatu obrolan yang jarang saya temui (khususnya) untuk unit KKN yang bahkan bisa disebut keluarga 30 hari 1 atap. Kita seperti bisa merefleksikan bagaimana menjawab persoalan untuk menciptakan suasana silaturahim antar sesama unit KKN yang kebanyakan unit tidak bisa ciptakan. Yes, Keluarga kita telah terbentuk sejak 1 Agustus 2017 hingga sekarang, 2018. We can do it!

Tema masa depan lebih cocok untuk menemani malam yang hampir menuju tengah malam itu. Dibawah pohon besar (bisa jadi mahoni) yang super rindang dengan berbagai lampu neon berwarna kuning keemasan disekelilingnya yang biasanya sering dipakai kebanyakan orang untuk menemani tidurnya dikala lelah.

Tepat pukul 23.15 WIB. Cerita kita habis bukan karena topik kita selesai. Tapi, selesai seketika pelayan kedai kopi tersebut mengatakan “Kita beres 15 menit lagi ya mas dan mbak” ditambah lagi lampu neon yang mengelilingi pohon tersebut dimatikan yang menandakan bahwa “Oke, kita harus selesai” ujar salah satu personel.

And Then, apa hasil yang kita dapatkan dari pembahasan masa depan tersebut? Yes, kita semakin mengenal sosok dari pribadi teman-teman yang semakin dekat baik perilaku maupun pemikiran. Tak sepaham tak masalah itu hal lumrah.

Kita sadar bahwa semakin dewasa kita, lingkaran pertemanan kita semakin mengecil. Bahkan, kita juga akan sendiri kelak yang hanya ditemani secarik kain kan?

Yang kita percaya pada saat itu bahwa ada 2 PR yang harus kita kerjakan yang tidak boleh kita lupakan. Ya, Ikhtiar sebaik-baiknya dan Berdo’a sebanyak-banyaknya. Percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Layaknya Mahfudzot “Man Yazro’ Yakhsud” yang artinya barang siapa menanam, ia akan menuai.

Begitulah hasil dari segudang pemikiran tentang masa depan kita. Apa yang kita ragukan, bukankah Allah SWT selalu mengawasi kita 24 jam tanpa lelah? Wallahua’lam.

Terimakasih, See Yaa..  

Komentar