Assalamualaikum wr. wb.
Whats up gengs,
gimana kabarnya,baik? ( Alhamdulillah baik ) Good, Makin laris nggak? (
Apanya nih yang makin laris? ) jualannya dong ( Alhamdulillah laris )
Aamiin, semoga bagi temen-temen yang sedang berwirausaha tetep bisa laris. Lama
tak bersua nih, seperti biasa disetiap bulannya InsyaAllah dan do’akan juga semoga
saya bisa makin terbiasa buat nulis dan
ngeblog lagi untuk temen-temen pembaca semua hehehe.. Menghibur sih pada
dasarnya.
Nggak terasa
setelah perginya bulan Ramadhan *huhu* kita akan segera dipertemukan dengan
satu lagi bulan dimana didalamnya terdapat hari dimana kita bisa melakukan
sholat Ied, Yaps, benar sekali bulan Dzulhijjah.. lebih tepatnya 10 Dzulhijjah
1439H.
Kuyakin kalian
semua sudah tak sabarankan? Okee, langsung saja Cekidot!
BERNYAWA TAPI TAK HIDUP
Pemuda atau bisa
disebut Agent of Change dimana pada waktu tersebut adalah waktu untuk
mencari jati diri kita masing-masing. Selalu berontak sana-sini, susah diatur,
penuh ego, semangat juang dan teko tenggel wae atau dalam bahasa Indonesia
berani ambil resiko. Itulah pemuda menurut saya pribadi.
Tapi tahukah kita,
ternyata tidak sedikit juga pemuda yang hidupnya gini-gini aja yah pulang
sekolah langsung masuk kamar -> buka HP -> Chatingan ( bukan untuk jomblo
wkwk ) sampe lupa waktu kadang lupa sholat begitu seterusnya dalam artian
Mahasiswa Kupu-kupu *Kuliah Pulang-Kuliah Pulang* saya pun pernah mengalaminya bukan
berarti tidak bermanfaat, tetapi ya gini-gini aja. Membosankan.
Saya pernah
belajar dahulu sejak SMP definisi tentang pemuda hingga pada akhirnya saya
diingatkan lagi setelah hampir 7 tahun lamanya oleh buku dari teman saya dan saya
pernah menyukai kata-kata ini dari dulu bahkan sampai sekarang masih ingat. Kata-kata
ini berasal dari Khulafa’urrasyidin ke 4, ya benar beliau adalah Ali Bin Abi
Thalib ra. Beliau mendefinisikan pemuda sebagai berikut:
Idzan tama muntamin ila ahadin, Fainnani muntamin ila adabi.
Innal fata man yaqulu “Ha ana dza!”, Wa laisal fata man yaqulu “Ka
na abi!”
Yang artinya:
Jika yang lain bergantung kepada seseorang, maka sesungguhnya saya
bergantung kepada adab.
Sejatinya pemuda adalah yang mengatakan “Inilah Aku!”, bukanlah
pemuda yang berkata “Inilah Ayahku!”
Pada dasarnya kita
kembali pada diri pribadi masing-masing sih. Sudut pandang juga perlu, kita tidak
bisa menyamakan kisah sukses orang lain dengan kisah kita kan? Kita juga
mempunyai jalan sukses kita masing-masing kok. Layaknya bunga, kita tidak harus
mekar bersamaan. Ada waktunya ( Ecie ) bukan berarti yang diem-diem aja tidak
bisa sukses. Karena ini juga bermanfaat bagi saya, Yok Bergerak! karena Allah
SWT pasti mempunyai tujuan yang lebih baik, dan rencana Allah SWT lebih baik
dari rencana makhluknya, wallahu ‘alam. Selamat Pagi Selamat
Beraktifitas. Jangan lupa skripsimu ( Bahaha )
Terimakasih, See Yaa..
Komentar
Posting Komentar