MANUSIA KUAT



MANUSIA KUAT


Menampik dan Menepis.

Banyak manusia kuat yang bertahan dengan balutan luka gores yang sepadan dengan harga yang coba pantas ia dapatkan. Target dan ambisi yang luar biasa, semangat pantang menyerah dan membara. Selalu terjatuh dan bangkit kembali, selalu tertimbun dan mencoba muncul kembali. Mencoba menampik dan memahami keadaan, Kesehatan hingga bermain Mental. Manusia kuat mencoba menampik hal itu dan mungkin menurutku masih banyak lagi.

Manusia kuat bermain di garda depan, seakan tak ingin siapapun dan apapun yang dibelakangnya terluka, tergores bahkan terhina. Suatu hal yang mulia pada dasarnya dan hal yang banyak dicari manusia-manusia pada umumnya. Manusia Kuat.

Manusia kuat sangat selalu menjaga sekelilingnya, sekeliling yang merupakan sesuatu yang sangat ingin ia jaga baik dari mangsa yang menerkam ataupun musuh yang menghadang, tanpa sadar bahwa dirinya pun perlu dipertimbangkan.

Dalam beberapa kutipan yang bernah saya baca. Berapa kali kita berpesan “jangan sedih” “jangan takut” “jangan ngeluh” Berapa kali kita paksakan untuk tidak merasakan seperti manusia?.

Tapi,

Sudah berapa banyak kantong darah yang telah kalian keluarkan? Sudah berapa banyak jahitan luka yang terbuka kembali dengan sengaja? Sudah berapa jam perhari untuk mengejar dan mempertahankan dunia?

Yang perlu kita pahami adalah Dunia tidak akan terlalu baik kepadamu, Dunia tidak terlalu bagus untuk kamu perjuangkan dan Dunia juga tidak begitu mulia dan berharga untuk kamu raih sedemikian rupa.

Dalam buku “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” dipaparkan:

”Duduk Sebentar, Apasih yang dikejar?”

Tidak ada yang salah dengan Manusia Kuat. Dia akan benar-benar baik-baik saja, percayalah.

Yah, kita sadar. Semakin banyak teman ternyata semakin nyaman kita untuk sendiri. Memahami diri sendiri sebagai pelabuhan. Memahami konsep persahabatan, keluarga dan masih banyak lagi. Dan juga memahami bahwa hanya kepada Allah SWT kita akan berpulang.

Wallahu a’lam.


Terimakasih, See Yaa..

Komentar


  1. Menjadi kuat ataupun lemah itu pilihan, memilih berdiam meratapi nasib itu boleh sebentar, namun berdiri untuk bangkit itu bukan pilihan melainkan suatu keharusan! Semangat:)

    BalasHapus

Posting Komentar